Komponen undercarriage dapat mengalami kerusakan atau keausan, dikarenakan komponen-komponen saling bergesekan. Apalagi untuk komponen tersebut tidak menggunakan media pelumas sebagai bantalan antara komponen yang bersinggungan.
Komponen-komponen tersebut diharapkan dalam kondisi bersih
dan bekerja sebagai mana fungsi komponen tersebut, sehingga
kerusakan yang diharapkan terjadi akibat keausan normal.
1. Kerusakan Pada Track Link
Sruktur track link sebetulnya memerlukan syarat yang kompleks. Karakteristik yang diperlukan adalah umur pakai yang panjang dan ketahanan terhadap retak (crack). Berikut beberapa kerusakan normal dan tidak normal yang terjadi pada komponen track link.
A. Keausan pada permukaan link:
Kerusakan akibat keausan normal terjadi pada permukaan track link. Track link tread mengalami keausan selain diakilbatkan karena pasir dan partikel-partikel abrasif lainnya, juga karena menerima tekanan dan gesekan yang menerus dari track roller. Hal itulah yang menyebabkan track link harus dibangun dari material yang tidak mudah retak dan tidak mudah aus dalam waktu yang pendek. Pin dipasang dengan cara dipress pada salah satu sisi mata link dan bushing pada sisi yang lainnya.
Keausan akan cepat meningkat jika kondisi pada carrier roller tidak dalam kondisi tidak dapat berputar dengan sempurna akibat kotoran tanah yang menumpuk pada track roller. Sehingga fungsi dari carrier roller akan berubah dari penghantar gaya dan penahan track link pada bagian atas untuk dapat berputar menjadi media gesekan (gerinda) pada permukaan track link.
Selain itu pula keausan pada permukaan link diakibatkan dari
gesekan dengan front idler. Keausan akan semakin cepat terjadi bila kondisi kekencangan track link terlalu kendor. Demikian keausan juga muncul seiring dengan lamanya waktu operasinya alat.
Ketinggian link (link height) semakin lama akan semakin berkurang. Hal ini menyebabkan kemungkinan bertemunya permukaan roller (roller flange) ke (pin boss). Keausan yang terlalu banyak menyulitkan rekondisi track link tersebut. Pada saat tingkat keausan permukaan link telah mencapai batas perbaikan (repair limit), direkomendasi untuk penggantian track link.
B. Keausan pada sisi permukaan link:
Keausan terjadi akibat persinggungan permukaan link dengan permukaan sprocket teeth, permukaan front idler, track roller track dan carrier roller tersebut tidak mungkin dihindarkan. Akan tetapi keausan akan terjadi dengan cepat apabila kondisi pengoperasian alat yang tidak sesuai:
- Pengoperasian unit sering melakukan belokan-belokan tajam.
- Unit dibelokkan pada arah yang sama secara terus menerus dalam waktu yang lama.
- Ketika unit melakukan traveling melintasi punggung bulit atau
memotong bukit pada satu sisi pada waktu yang lama
- Ketika rel (track) tidak lurus (misaligned).
Jika terjadi kondisi seperti di atas, maka sisi luar permukaan track
link akan mendapat beban berat unit itu sendiri melalui bagian samping teeth sprocket, sisi luar permukaan front idler dan roller sehingga keausan pada bagian ini akan semakin cepat. Akibat dari berkurangnya permukaan link, maka tekanan permukaan dari
track roller akan meningkat sehingga keausan permukaan link akan semakin cepat. Umur pakai roller jadi lebih pendek dan keausan yang parah menyebabkan sulitnya track link ini diperbaiki.
C. Keausan pada penahan pin bagian atas (pin boss top face) :
Keausan disebabkan oleh persinggungan antara penahan pin bagian atas dengan track roller atau carrier roller. Sejalan dengan keausan pada permukaan link keausan juga terjadi pada sisi roller yang bersinggungan dengan permukaan link.
Akibat keausan penahan pin bagian atas terjadi:
- Perbaikan link menjadi lebih sulit
- Lubang pin semakin besar yang mebuat kondisi dudukan pin akan longgar
- Kerusakan permukaan roller lebih cepat.
D. Link retak (cracked link) :
Kerusakan ini bisa terjadi dari faktor luar seperti sering unit beroperasi di daerah yang memiliki struktur tanah batuan keras, sedangkan dari faktor kondisi unit sendiri bisa terjadinya akibat:
- Keausan shoe sudah parah, sehingga fungsi shoe untuk mengurangi beban unit kepermukaan tanah langsung diterima oleh mata link.
- Shoe bolts ada yang hilang, sehingga terjadi tumbukan terus menerus pada mata link dan shoe saat unit beroperasi.
- Kegagalan bertemunya teeth sprocket dengan bushing link karena terjadinya perpanjangan link pitch. Hal ini bisa menyebabkan hentakan keras yang diteruskan ke track link.
Akibat link retak adalah pemutaran pin dan bushing (TPB = Turn Pin Bushing) menjadi lebih sulit.
E. Kerusakan sudut permukaan link :
Terjadi karena tekanan yang tinggi pada permukaan link akibat hentakan tiba-tiba dari roller pada saat unit beroperasi. Hentakan yang keras terjadi akibat kondisi batuan yang dilewati atau terjadi karena travel dengan kecepatan yang cukup tinggi. Keausan pada posisi tersebut bila kondisi tersebut masih sedikit, maka lama kelamaan akan hilang sendiri seiring dengan keausan link. Tetapi jika kondisinya mencapai 30%, maka bisa menyebabkan berkurangnya batas waktu perbaikan.
F. Kerusakan sisi luar link
Keausan ini terjadi disebabkan oleh posisi track guard akan bersinggungan dengan sisi luar tracklink. Pergerakan unit dengan jarak yang jauh dengan kondisi miring. Pada kondisi operasi seperti ini, beban menerus dari berat unit akan mempercepat keausan pada sisi luar link dan permukaan track roller, menyebabkan penahan pin pada link akan bersinggungan dengan track roller guard. Keausan ini disebabkan karena track link yang bergerak tidak lurus (snaky track) akibat tegangan track yang kendor.
G. Keausan pada permukaan link yang berhubungan dengan bushing
Keausan pada permukaan link yang berhubungan dengan pin dan bushing disebabkan oleh akibat pemanjangan link pitch, atau juga sebaliknya, terjadi pada track link yang tegangannya terlalu kencang.
H. Lubang shoe bolt semakin besar
Kerusakan ini sering diakibatkan karena torsi kekencangan bolt tidak sampai standarnya dan pengaruh penggunaan shoe yang lebarnya tidak sesuai. Sehingga sering mengakibatkan bolt track patah dan ulir baik di link maupun bolt rusak.
2. Kerusakan Pada Teeth Sprocket
Kerusakan normal diakibatkan pada teeth sprocket dikarenakan bersinggungan langsung dengan pin bushing pada track link.
Sedangkan kerusakan tidak normal diakibatkan karena track terlalu kendor dan link pitch terlalu besar sehingga sering mengakibatkan ujung teeth sprocket mengenai pin bushing. Sehingga mengakibatkan ujung teeth sprocket pecah.
3. Kerusakan Pada Front Idler
Kerusakan akibat keausan yang merata akibat bergesekan dengan permukaan track link merupakan kerusakan normal. Akan tetapi terjadi retak akibat benturan yang tinggi dari track link akibat kekencangan track link yang terlalu kendor ini merupakan kerusakan tidak normal.
4. Kerusakan Pada Carrier Roller
Keausan pada permukaan carrier roller dengan merata akibat bersinggungan dengan permukaan track link itu merupakan kerusakan normal.
Akan tetapi bila terjadi keausan pada flange akibat bersinggungan dengan sisi track link ini merupakan salah satu kerusakan tidak normal yang bisa diminimalisir. Hal tersebut diakibatkan gerakan snaky track maupun in-out. Tanah yang menempel saat unit beroperasi dan mengeras mengakibatkan carrier roller tidak dapat berputar saat unit sedang berjalan. Hal inilah yang dapat menyebabkan keausan pada permukaan carrier roller tidak merata atau pada satu sisi permukaan sehingga keausan ke batas maksimal akan lebih cepat.
5. Kerusakan Pada Track Roller
Kerusakan secara umum hampir sama dengan kerusakan yang terjadi pada carrier roller. Akan tetapi bila terjadi keausan pada flange akibat bersinggungan dengan track guard yang memiliki jarak yang cukup lebar ini merupakan salah satu kerusakan tidak normal yang diakibatkan gerakan snaky track.